Sejak virus corona muncul pada akhir
Desember tahun lalu, kita sering mendengar berbagai istilah baru terkait dengan
hal ini. Kita mengenal istilah pandemi, epidemi, swab test, rapid test, dan juga physical distancing
atau sebelumnya disebut dengan social
distancing. Kali ini, kita akan membahas mengenai apa itu physical distancing dan kenapa kita
harus menerapkannya.
Apa Itu Physical
Distancing?
Physical distancing, atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan menjaga
jarak fisik, merupakan salah satu himbauan yang dikeluarkan pemerintah untuk
menekan penyebaran virus corona dengan cara menjaga jarak fisik antara orang
yang satu dengan orang lainnya. Jarak yang dianjurkan adalah sejauh 2 meter.
Anda perlu menerapkan himbauan ini
ketika berada di tempat umum dan juga saat berada di rumah. Hal ini demi
menjaga terkena droplet dari orang lain yang mungkin saja adalah orang yang
positif Covid-19, baik melalui rapid test maupun swab test.
Kenapa Harus Menerapkan Physical
Distancing?
Covid-19 menular melalui cairan
droplet dari orang yang positif corona. Ketika Anda tidak menjaga jarak fisik
dengan orang lain, Anda akan terkena droplet yang dikeluarkan ketika mereka
bersin, batuk, bahkan juga ketika berbicara. Dengan menjaga jarak fisik sejauh
2 meter, Anda bisa terhindar dari kemungkinan terkena droplet ini.
Selain itu, virus corona juga mampu
bertahan di permukaan benda-benda tertentu. Bukan hanya hitungan jam, namun
juga hitungan hari. Demi mencegah tertular virus corona , baik dari droplet
maupun dari permukaan benda, Anda disarankan untuk mematuhi himbauan physical distancing ini.
Yang Harus Dilakukan Selama Physical Distancing
Seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya, physical distancing
merupakan salah satu cara menekan penyebaran virus corona. Pemerintah sudah
memberikan fasilitas berupa swab test, rapid test, dan tes molekuler untuk
melacak orang-orang yang positif corona. Tugas Anda adalah menjalankan himbauan
dari pemerintah agar penyebaran virus ini bisa ditekan.
Lalu, apa yang bisa Anda lakukan
untuk mematuhi physical distancing?
Selain menjaga jarak sejauh 2 meter dengan orang lain, berikut beberapa hal
lainnya yang bisa Anda lakukan:
- Tidak keluar rumah kecuali untuk hal yang penting
- Menghindari berjabat tangan dengan orang lain
- Melakukan aktivitas dari rumah, seperti bekerja, belajar, dan olahraga
- Memanfaatkan teknologi untuk urusan bisnis dan silaturahmi
- Menghindari kerumunan dan keramaian
- Tidak mudik ke kampung halaman
- Belanja secara online
Itulah beberapa hal yang bisa Anda
lakukan untuk mematuhi himbauan physical
distancing. Seperti yang kita tahu, beberapa negara tidak hanya melakukan rapid
test atau swab test secara masal, namun memberlakukan lockdown atau karantina wilayah secara
total. Hal ini demi memastikan masyarakat mematuhi anjuran untuk tetap berada
di rumah dan tidak berkerumun.
Berkat dengan perkembangan teknologi,
melakukan kegiatan dari rumah semakin mudah. Tidak hanya bekerja, belajar, dan
belanja yang bisa dilakukan secara online, Anda juga bisa konsultasi dokter
secara online melalui aplikasi Halodoc.
Halodoc merupakan platform kesehatan
digital yang memungkinkan Anda mendapatkan pelayanan kesehatan secara online.
Jadi, aplikasi ini sangat mendukung Anda untuk berkegiatan di rumah saja. Anda
bisa berkonsultasi dengan dokter ahli secara online tanpa harus ke rumah sakit.
Apalagi jika mengingat rumah sakit menjadi salah satu tempat dengan resiko
tinggi selama pandemi ini.
Selain melakukan konsultasi dengan
dokter, Anda juga bisa menggunakan aplikasi ini untuk Tes Risiko Covid-19. Tes
ini nantinya akan menunjukkan seberapa tinggi risiko Anda tertular virus ini.
Tes risiko ini bisa dilakukan oleh siapapun dan tanpa dipungut biaya.